Tafsir Makna dan Kandungan Surah Yūnus Ayat 98-109
Allah SWT berfirman dalam surah Yunus ayat 98 sampai 109:
99. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah berimanlah semua orang yang di muka bumi, apakah kamu ingin memaksa manusia agar semua menjadi orang-orang beriman?
100. Tidak ada seorangpun yang akan beriman tanpa seidzin Allah; Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak menggunakan akalnya.
101. Katakan: "Perhatikan apa yang ada di langit dan bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan para Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.
102. Tidak ada yang mereka tunggu kecuali kejadian yang sama menimpa orang-orang terdahulu sebelumnya. Katakan: "Tunggulah, sesungguhnya aku pun menunggu bersamamu".
103. Kemudian Kami selamatkan para Rasul Kami dan orang-orang beriman, menjadi kewajiban Kami lah untuk menyelamatkan orang-orang beriman.
104. Katakanlah: "Wahai umat manusia, jika kalian masih ragu tentang agamaku, aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikanmu dan aku telah diperintah agar tergolong orang-orang yang beriman",
105. hadapkanlah wajahmu pada agama Allah dengan ikhlas, janganlah tergolong orang-orang yang Musyrik,
106. jangan menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kalian berbuat demikian, kalian termasuk orang-orang yang dzhalim".
107. Jika Allah menimpakan kemudharatan padamu, tak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, tak ada pula yang bisa menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
108. Katakan: "Wahai manusia, sungguh teIah datang kepadamu kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mendapatkan petunjuk, sesungguhnya itu untuk kebaikan dirinya. Dan barang siapa yang sesat, sesungguhnya kesesatan itu mencelakakan dirinya, aku bukanla penjaga keselamatan bagimu, 109. Dan ikutilah yang diwahyukan padamu dan bersabarlah hingga Allah memberikan keputusan. Dia lah Hakim terbaik."
#Tafsir
Iman dan amal sholeh adalah penolong yang sebenarnya bagi keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Karena iman dan amal sholeh pula lah yang akan menjauhkan diri dari segala adzab. Bahkan, karenanya pula Allah memberikan kebahagiaan dan karunia di dunia hingga waktu yang ditentukan. Tak ada yang sulit bagi Allah. Iman bukanlah sesuatu yang dipaksakan, bukan pula instan tercipta nan tumbuh didalam hati setiap umat manusia, Allah menciptakan manusia sebagai umumnya makhkuk yang lebih cenderung berbantah bantahan. Bisa saja ketika diciptakan, semua telah beriman. Namun, itu bukanlah sunnatullah, Allah selalu menguji setiap makhkuk-Nya. Bagi mereka yang mampu menggunakan akal dan mengelola nafsu diri dengan sebaik-baiknya lah yang akan memperoleh petunjuk. Tidak lah patut kita merasa kesal dengan perilaku orang-orang yang masihenggan beriman. Tak pantas pula kita memaksakannya, karena itu sama halnya kita telah gagal mengelola hati, fikiran dan nafsu diri, kita sama saja telah menghujat kepada Allah karena belum juga memberikan mereka hidayah, padahal Allah memiliki ketetapan yang nyata dalam memberikannya, yaitu bagi orang-orang yang telah dianggap dapat menjalankan kehendak-Nya, itulah umat manusia yang dikehendaki-Nya. Menjalankan kehendak Allah.
Jika diantara manusia masih banyak yang bersikukuh dengan pandangan dan kemusyrikannya, cukuplah kewajiban kita menyampaikan keterangan yang jelas dari Al-Qur'an dan Hadits Rasul-Nya, toh keselamatan hidup mereka bukanlah tanggung jawab kita. Adzab dari-Nya hanya akan lenyap jika Allah menghendaki semua itu lenyap, bukan siapapun yang dapat menghilangkannya, maka taubat adalah satu-satunya jalan bagi mereka yang ditimpa bencana dalam hidupnya. Meskipun kelak mereka menerima adzab, tidak akan pula mereka membawa-bawa kita untuk ikut menerimanya. Tenangkanlah, luruskanlah dan ikhlaskanlah dalam menjalani syari'at agama Allah. Itulah yang terbaik untuk kita lakukan.
وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ
تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (٩٩) وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ
أَنْ تُؤْمِنَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى
الَّذِينَ لا يَعْقِلُونَ (١٠٠) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yunus-ayat-98-109.html#sthash.GR1bedfu.dpuf
وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ
تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (٩٩) وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ
أَنْ تُؤْمِنَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى
الَّذِينَ لا يَعْقِلُونَ (١٠٠) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yunus-ayat-98-109.html#sthash.GR1bedfu.dpuf
وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ
تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (٩٩) وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ
أَنْ تُؤْمِنَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى
الَّذِينَ لا يَعْقِلُونَ (١٠٠) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yunus-ayat-98-109.html#sthash.GR1bedfu.dpuf
وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ
تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (٩٩) وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ
أَنْ تُؤْمِنَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى
الَّذِينَ لا يَعْقِلُونَ (١٠٠) - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yunus-ayat-98-109.html#sthash.GR1bedfu.dpuf
98. Mengapa tidak ada satupun penduduk kota yang beriman, iman mereka hanya bermanfaat bagi dirinya, selain kaum Yunus. Tatkala mereka beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami berikan kesenangan kepadanya hingga waktu yang ditentukan.99. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah berimanlah semua orang yang di muka bumi, apakah kamu ingin memaksa manusia agar semua menjadi orang-orang beriman?
100. Tidak ada seorangpun yang akan beriman tanpa seidzin Allah; Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak menggunakan akalnya.
Bacaan Surah Yunus ayat 98-109:
101. Katakan: "Perhatikan apa yang ada di langit dan bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan para Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.
102. Tidak ada yang mereka tunggu kecuali kejadian yang sama menimpa orang-orang terdahulu sebelumnya. Katakan: "Tunggulah, sesungguhnya aku pun menunggu bersamamu".
103. Kemudian Kami selamatkan para Rasul Kami dan orang-orang beriman, menjadi kewajiban Kami lah untuk menyelamatkan orang-orang beriman.
104. Katakanlah: "Wahai umat manusia, jika kalian masih ragu tentang agamaku, aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikanmu dan aku telah diperintah agar tergolong orang-orang yang beriman",
105. hadapkanlah wajahmu pada agama Allah dengan ikhlas, janganlah tergolong orang-orang yang Musyrik,
106. jangan menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kalian berbuat demikian, kalian termasuk orang-orang yang dzhalim".
107. Jika Allah menimpakan kemudharatan padamu, tak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, tak ada pula yang bisa menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
108. Katakan: "Wahai manusia, sungguh teIah datang kepadamu kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mendapatkan petunjuk, sesungguhnya itu untuk kebaikan dirinya. Dan barang siapa yang sesat, sesungguhnya kesesatan itu mencelakakan dirinya, aku bukanla penjaga keselamatan bagimu, 109. Dan ikutilah yang diwahyukan padamu dan bersabarlah hingga Allah memberikan keputusan. Dia lah Hakim terbaik."
#Tafsir
Iman dan amal sholeh adalah penolong yang sebenarnya bagi keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Karena iman dan amal sholeh pula lah yang akan menjauhkan diri dari segala adzab. Bahkan, karenanya pula Allah memberikan kebahagiaan dan karunia di dunia hingga waktu yang ditentukan. Tak ada yang sulit bagi Allah. Iman bukanlah sesuatu yang dipaksakan, bukan pula instan tercipta nan tumbuh didalam hati setiap umat manusia, Allah menciptakan manusia sebagai umumnya makhkuk yang lebih cenderung berbantah bantahan. Bisa saja ketika diciptakan, semua telah beriman. Namun, itu bukanlah sunnatullah, Allah selalu menguji setiap makhkuk-Nya. Bagi mereka yang mampu menggunakan akal dan mengelola nafsu diri dengan sebaik-baiknya lah yang akan memperoleh petunjuk. Tidak lah patut kita merasa kesal dengan perilaku orang-orang yang masihenggan beriman. Tak pantas pula kita memaksakannya, karena itu sama halnya kita telah gagal mengelola hati, fikiran dan nafsu diri, kita sama saja telah menghujat kepada Allah karena belum juga memberikan mereka hidayah, padahal Allah memiliki ketetapan yang nyata dalam memberikannya, yaitu bagi orang-orang yang telah dianggap dapat menjalankan kehendak-Nya, itulah umat manusia yang dikehendaki-Nya. Menjalankan kehendak Allah.
Jika diantara manusia masih banyak yang bersikukuh dengan pandangan dan kemusyrikannya, cukuplah kewajiban kita menyampaikan keterangan yang jelas dari Al-Qur'an dan Hadits Rasul-Nya, toh keselamatan hidup mereka bukanlah tanggung jawab kita. Adzab dari-Nya hanya akan lenyap jika Allah menghendaki semua itu lenyap, bukan siapapun yang dapat menghilangkannya, maka taubat adalah satu-satunya jalan bagi mereka yang ditimpa bencana dalam hidupnya. Meskipun kelak mereka menerima adzab, tidak akan pula mereka membawa-bawa kita untuk ikut menerimanya. Tenangkanlah, luruskanlah dan ikhlaskanlah dalam menjalani syari'at agama Allah. Itulah yang terbaik untuk kita lakukan.
0 Response to "Tafsir Makna dan Kandungan Surah Yūnus Ayat 98-109"
Post a Comment