Kisah Lelaki yang Menangisi Dosanya
Air Mata yang Memadamkan Api Neraka - Dua ilmuwan Amerika dan Jerman pernah melakukan penelitian tentang air mata.
Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ‘‘BARBEDA’’ dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.
Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun.
Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang² yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.
Firman Allah swt dari surah Al Maidah ayat 44 yang kira-kira maksudnya:
“Maka janganlah Engkau takut kepada manusia dan takutlah kepadaKu…”Diceritakan, ada seorang lelaki yang jatuh hati kepada seorang wanita. Ketika wanita itu keluar untuk satu keperluannya, maka pergilah lelaki itu bersamanya. Sampailah mereka ke satu kampung yang sunyi di mana penghuninya telah pun tidur. Lalu, lelaki itu pun menyampaikan hasrat hatinya. Wanita itu menyahut,
“Lihatlah samada orang-orang telah tidur semuanya?”Lelaki itu memikirkan bahawa wanita itu bermaksud bahawa wanita itu bersetuju untuk menuruti kehendak hatinya. Dia pun mengelilingi kawasan itu untuk melihat samada semua orang telah tidur atau tidak. Setelah jelas bahawa semua orang-orang telah tertidur, segera dia menghampiri wanita tersebut seraya berkata,
“Benar, semua orang telah pun tidur.”Lalu, wanita tersebut bertanya;
“Bagaimanakah pendapatmu dengan Allah? Apakah saat ini Dia juga telah tidur?”Dan lelaki itu pun menjawab:
“Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur.”Wanita itu pun berkata lagi.
“Sesungguhnya Zat yang tidak pernah tidur akan melihat kita meskipun manusia sedang tidur lelap dan tidak melihat kita. Oleh kerananya Dia lebih berhak untuk ditakuti.”Dengan segera lelaki itu meninggalkan wanita itu kerana dia takut kepada Allah. Dia telah pulang ke rumahnya dan bertaubat. Setelah dia meninggal dunia, ada orang telah bermimpi bertemu dengannya.
Lalu ditanya;
“Apakah yang telah Allah lakukan kepadamu?”Lelaki itu menjawab:
“Allah telah mengampuniku kerana ketakutanku dan kerana aku meninggalkan dosa itu.”Rasulullah saw bersabda:
“Ketika tubuh seorang hamba bergetar kerana takut kepada Allah, berguguranlah dosanya bagaikan dedaunan yang jatuh dari pohonnya.Disebut dalam kitab Bidayatul Hidayah. Pada hari kiamat, didatangkan api yang bergemuruh. Hinggakan menggetarkan hati setiap ummah. Ketika mereka mendekatinya, gemuruh tersebut semakin kuat. Hingga terdengar dari jarak perjalanan 500 tahun. Setiap orang sampai para nabi berkata; “Nafsi-nafsi”(sendiri-sendiri). Kecuali Rasulullah saw yang sering kau lupakan. Baginda berkata, “Umatku-umatku.”
“Sesungguhnya Allah berkata: Aku tidak mengumpulkan pada hambaKu dua ketakutan dan dua keamanan. Barangsiapa yang takut kepadaKu di dunia, Aku amankan dia di akhirat. Dan barangsiapa yang berasa aman dariKu di dunia, Aku akan takutkan dia di akhirat.”
Kemudian, keluarlah api bagaikan gunung. Umat Muhammad saw berusaha untuk menolaknya sambil berkata;
“Demi orang-orang yang bersolat, demi orang-orang yang siddiq, demi orang-orang yang khusyu’. Dan demi orang-orang yang berpuasa. Kembalilah engkau wahai api!”Malangnya, api itu tidak juga kembali. Maka, berkatalah Jibril as:
"Sesungguhnya api hendak membakar umat Muhammad.” Lalu datanglah ia sambil membawa segelas air sambil berkata lagi: “ Ambillah air ini. Dan percikkan ke api itu!”Rasulullah saw melakukan perkara itu. Dan seketika itu, api itu pun padam lalu, Nabi Muhammad saw bertanya:
“Air apakah ini?”Jibril menjawab:
“Itulah air mata umatmu yang menangis kerana takut kepada Allah dan sekarang aku diperintahkan untuk memberikan air itu kepadamu supaya engkau memercikkannya kepada api sehingga padam dengan izin Allah”Rasulullah saw seringkali berdoa:
“Ya Allah, berilah aku rezeki dua mata yang menangis kerana takut kepada Engkau sebelum air mata ini habis.”Barangsiapa yang ingin selamat daripada azab Allah serta mendapatkan pahala serta rahmatNya, hendaklah dia sabar atas kesulitan dunia, taat kepada Allah serta menjauhi maksiat. Dalam kitab Zahrir Riyadh, dirawikan dari Rasulullah saw, sesungguhnya baginda bersabda:
“Ketika masuk ahli syurga, mereka disambut oleh para malaikat dengan segala kebaikan dan kenikmatan. Dipersilakan untuk mereka singgahsana berpermaidani indah. Disajikan untuk mereka segala rupa makanan dan minuman yang lazat. Oleh itu, mereka menjadi kehairanan.”Lantas Allah berfirman :
“Wahai hamba-hambaKu mengapakah engkau heran? Ini bukan tempat untuk merasa heran.”Dan mereka menjawab:
“Janji untuk kami telah tiba waktunya.”Kemudian, Allah telah berfirman kepada malaikat: Bukakanlah hijab dari muka mereka. Malaikat menjawab:
"Ya Tuhanku, bagaimana mereka dapat melihat Engkau sedangkan mereka itu derhaka?"Lalu Allah menjawab;
“Sesungguhnya mereka telah berzikir, bersujud dan menangis di dunia kerana ingin bertemu denganKu.”Lalu malaikat pun membukakan tabir sehingga mereka dapat melihat. Maka, segera mereka bersujud kepada Allah.
Tetapi Allah berfirman:
“Angkatlah kepalamu. Hari ini bukanlah hari untuk kamu semuanya rukuk dan sujud kepadaKu. Tetapi hari ini adalah hari pembalasan nikmat kepada kamu semua. Sesungguhnya wahai hamba-hambaKu, syurga bukanlah tempat untuk beribadat tetapi adalah tempat mulia untuk kamu merasakan nikmat dan kesenangan yang berkekalan.”Kemudian, mereka nampak Allah tanpa kaifiyah. Allah berfirman lagi:
“Salam sejahtera bagi engkau hamba-hambaKu. Aku redha kepadamu. Apakah engkau redha kepadaKu?” Mereka menjawab: “Bagaimana kami tidak rela wahai Tuhan kami. Engkau telah memberi kami sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, bahkan belum pernah terlintas dalam hati manusia.” Inilah yang dimaksudkan oleh Allah dalam Al Baiyinah ayat 8: Artinya; “Allah rela kepada mereka dan mereka pun rela kepadaNya.”
Dan firman Allah dalam Yasin ayat 58 yang membawa makna: “… (Dan ucapan) perkataan selamat daripada Tuhan yang pengasih.” Dan Rasulullah saw telah bersabda: “Api neraka tidak akan menjilat orang yang pernah menangis kerana takut kerana Allah swt. Sehingga air susu kembali ke tempat asalnya.”
0 Response to "Kisah Lelaki yang Menangisi Dosanya"
Post a Comment